Minggu, 20 November 2016

KEGIATAN PENGAMATAN POHON PAKAN ORANGUTAN (Pongo pigmaeus pigmaeus) DI STASIUN PENELITIAN CABANG PANTI KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG PALUNG KABUPATEN KETAPANG

LAPORAN MAGANG
KEGIATAN PENGAMATAN POHON PAKAN ORANGUTAN (Pongo pigmaeus pigmaeus) DI STASIUN PENELITIAN CABANG PANTI KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG PALUNG KABUPATEN KETAPANG
KALIMANTAN BARAT



Description: http://perpustakaan.untan.ac.id/source/images/untan.png




OLEH:
M MUHLIS SAPUTRA
G1011131169


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK

2016


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Taman Nasional Gunung Palung secara umum memiliki kondisi topografi yang bergelombang, berbukit dan bergunung-gunung dengan variasi mulai dari dataran rendah sampai dengan ketinggian + 1.116 meter di atas permukaan air laut (Gunung Palung). Sedangkan iklimnya berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, pada bagian barat termasuk tipe A (9 bulan basah/tahun) dengan curah hujan antara 2.500-3.000 mm/tahun dan bagian timur termasuk tipe B (7 bulan basah/tahun) dengan curah hujan antara 3.000-4.000 mm/tahun dengan temperatur udara 25.5° - 35°C.
Menurut sejarahnya, Taman Nasional Gunung Palung awalnya dijadikan sebagai Suaka Margasatwa oleh Pemerintah Belanda melalui Staat Blaat No.4/13IB/1937 pada tanggal 29 April 1937 dengan luas keseluruhan sekitar 30.000 hektar. Setelah Bangsa Indonesia merdeka, pada tanggal 10 Desember 1981 melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 101 A/Kpts/VIII/12/1981 ditetapkan lagi sebagai Suaka Margasatwa dengan nama Suaka Margasatwa Gunung Palung dengan luas bertambah menjadi sekitar 90.000 hektar, meliputi kawasan Gunung Kepayang, Gunung Seberuang, Sei Lekahan, dan Labuhan Batu. Tujuannya, adalah untuk meningkatkan perlindungan terhadap hutan hujan tropis Pulau Kalimantan beserta kekayaan alam hayati yang dimilikinya.
            Pada acara Pekan Konservasi Alam Nasional II di Bali tanggal 24 Maret 1990 Suaka Marga Satwa Gunung Palung diganti lagi namanya menjadi Taman Nasional Gunung Palung berdasarkan Pernyataan Menteri Kehutanan Nomor: 448/Menhut-VI/1990 tanggal 6 Maret 1990. Dan Terakhir, menjadi Balai Besar Taman Nasional Gunung Palung berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.6186/Kpts-II/2002 tanggal 10 Juni 2002 (dephut.go.id).
Taman Nasional Gunung  Palung  merupakan salah satu kawasan pelestarian alam yang memiliki keaneka-ragaman hayati bernilai tinggi, dan berbagai tipe ekosistem antara lain hutan mangrove, hutan rawa, rawa gambut, hutan rawa air tawar, hutan pamah tropika, dan hutan pegunungan yang selalu ditutupi kabut. Taman nasional ini merupakan satu-satunya kawasan hutan tropika Dipterocarpus yang terbaik danterluas di Kalimantan. Sekitar 65 persen kawasan, masih berupa hutan primer yang tidak terganggu aktivitas manusia dan memiliki banyak komunitas tumbuhan dan satwa liar. Seperti daerah Kalimantan Barat lain, umumnya kawasan ini ditumbuhi oleh jelutung (Dyera costulata), ramin (Gonystylus bancanus), damar (Agathisborneensis), pulai (Alstonia scholaris), rengas (Gluta renghas), kayu ulin (Eusideroxylon zwageri),Bruguiera sp., Lumnitzera sp., Rhizophora sp., Sonneratia sp., ara si pencekik, dan tumbuhan obat. 
Habitat orangutan saat ini hanya terdapat di Kalimantan dan Sumatera. Orangutan hidup di daerah tropis dataran rendah, rawa, sampai hutan perbukitan dengan ketinggian hingga 1500 m dpl. Umumnya hidup di hutan primer dan hutan sekunder. Orangutan ditemukan di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu di pulau Borneo dan Sumatra di wilayah bagian negara Indonesia dan Malaysia. Mereka biasa tinggal di pepohonan lebat dan membuat sarangnya dari dedaunan. Orangutan dapat hidup pada berbagai tipe hutan, mulai dari hutan keruing, perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa bakau dan nipah, sampai ke hutan pegunungan.
Orangutan ( Pongo Pygmaeus) merupakan satwa liar yang mempunyai sifat khas dan unik dibandingkan dengan spesies-spesies anggota sub ordo Anthropoidae yang lain. Populasi orangutan pada dasarnya tersusun daklam bentuk satuan-satuan reproduktatif yang tidak lengkap. Dengan perkecualian anak-anak yang masih belum mandiri dan masih mengikuti induknya, baik orangutan jantan maupun betina sepanjang sebagian masa hidupnya berprilaku sebagai hewan dewasa yang benar-benar hidup secara soliter ( Galdikas, 1984).


1.2.  Tujuan Kegiatan Magang
Adapaun Tujuan dari magang adalah sebagai berikut:
  1. Menyelesaikan studi
  2. Mengetahui tentang pakan Orangutan di TNGP.
  3. Mendapatkan pengalaman dan ilmu lapangan dalam prosesi magang.
  4. Mengetahui pengaruh pakan terhadap sebaran OH 
1.3. Manfaat Kegiatan Magang
Adapaun manfaat dari magang  Bagi Mahasiswa adalah sebagai berikut:
1.      Menambah wawasan dan pengetahuan penulis terhadap dunia kerja.
2.      Dapat meningkatkan pengalaman kerja bagi mahasiswa magang sebelum    masuk langsung ke dalam dunia kerja.
3.      Meningkatkan kapasitas pribadi penulis dalam dunia riset
4.      Memberikan penanaman rasa tanggung jawab pada penulis saat bekerja dilapangan dengan SOP yang sudah menjadi standar di Instansi tempat magang
5.      Penulis dapat membandingkan antara konsep atau teori yang dihadapi selama perkuliahan dengan kenyataan operasional di dunia kerja.
6.      Memperoleh peluang untuk dapat bekerja di perusahaan/instansi tempat mahasiswa melaksanakan magang, setelah memperoleh title kesarjanaan.
Manfaat dari magang  Bagi Akademik adalah sebagai berikut:
7.      Bagi Akademik, Magang diharapkan berguna bagi perkembangan Mahasiswa/i sehingga dapat dijadikan referensi atau contoh bagi Mahasiswa/i selanjutnya yang akan mengambil kegiatan yang sama, serta mempererat kerja sama antara Akademik dengan Instansi terkait tempat Mahasiswa melaksanakan kegiatan magang.

Manfaat dari magang  Bagi Instansi adalah sebagai berikut:
8.      Bagi Instansi terkait disini yaitu Yayasan Palung dan Balai Taman Nasional Gunung Palung tentu memberikan masukan baik berupa saran, dan juga evaluasi kerja serta membangun relasi yang lebih baik bagi Instansi dan juga pihak Fakultas.
9.      Bisa memberikan tambahan informasi baru tentang aktivitas penelitian yang ada di Stasiun Penelitian Cabang Panti kawasan Taman Nasional Gunung Palung serta mampu menambah minat mahasiswa agar bisa menjalin kerjasama yang baik dalam segala hal, baik itu untuk magang, penelitian dan lan sebagainya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar