Senin, 21 November 2016

Kisah Malaikat 'Izrail Masuk Ke Rumah Nabi Sulaiman

Nama: Indah Permatasari
Kelas: X MIA 2
Kisah Malaikat 'Izrail Masuk Ke Rumah Nabi Sulaiman
Ada sebuah kisah bahwasanya malaikat maut (malaikat 'Izrail) pernah menampakkan dirinya dengan menyamar menjadi seorang manusia. Diriwayatkan bahwa pada suatu hari malaikat maut (malaikat 'Izrail) datang ke rumah Nabi Sulaiman. Kebetulan saat itu ada seorang pemuda yang sedang bercakap-cakap dengan Nabi Sulaiman di rumahnya. Begitu masuk ke dalam rumah tersebut, tiba-tiba pandangan malaikat maut (malaikat 'Izrail) menatap tajam pada seorang pemuda yang berada di sebelah beliau. Merasa dipandangi dengan tatapan tajam seperti itu, maka hati pemuda itu pun menjadi berdebar-debar dan merasa ketakutan. Pemuda itu merasa sangat tidak nyaman dengan kehadiran sang malaikat maut. Saat itu dia merasakan tubuh dan hatinya dipenuhi rasa takut.
Setelah beberapa lama, malaikat maut (malaikat 'Izrail) pun pergi meninggalkan Nabi Sulaiman dan pemuda tersebut. Pada saat malaikat maut telah pergi, pemuda ini bertanya kepada Nabi Sulaiman, “Ya Nabi Sulaiman alaihissalam, siapakah orang tadi?” Nabi Sulaiman menjawab, “Itu adalah malaikat maut yang sedang menyamar menjadi manusia.” Pemuda tersebut berkata, “Sungguh aku tidak nyaman dengan pandangannya yang terus-menerus menatapku. Aku menjadi takut jangan-jangan dia ingin mencabut nyawaku. Ya Nabi Sulaiman, sebagai seorang nabi yang diberi kekuatan oleh Allah untuk menguasai angin, bisakah kau menyuruh angin untuk menerbangkanku ke negeri Cina? Semoga dia tidak bisa mengejarku ke negeri Cina.” Nabi Sulaiman berkata, “Apabila memang sudah waktumu untuk meninggal, bukankah kau tidak bisa lolos dari kematian?” “Ya, tetapi aku ingin mencobanya. Wahai nabi Sulaiman, aku mohon kepada engkau agar menyuruh angin untuk membawaku ke negeri Cina”, katanya.
Setelah memohon kepada nabi Sulaiman, akhirnya beliau bersedia untuk mengabulkan permohonan pemuda tadi. Dengan mukjizat dari Allah yang diberikan kepada Nabi Sulaiman sehingga bisa memerintahkan angin, maka disuruhnya angin untuk membawa pemuda tersebut sesuai dengan keinginannya, yaitu ke negeri Cina. Akhirnya sampailah pemuda itu ke negeri Cina.
Tidak beberapa lama setelahnya, malaikat maut datang lagi kepada Nabi Sulaiman. Pada saat itu Nabi Sulaiman bertanya perihal mengapa malaikat maut memandangi pemuda itu dengan pandangan yang tajam. Maka malaikat maut menjawab, “Sesungguhnya aku diperintahkan oleh Allah untuk mencabut nyawa pemuda itu pada saat yang telah ditentukan (hari itu) di negeri Cina. Aku memandanginya karena keheranan, mengapa Allah menyuruhku untuk mencabut nyawanya di negeri Cina sementara aku melihatnya sedang berada di dekatmu?” Maka malaikat maut melanjutkan, “Ternyata pahamlah aku, karena tidak lama setelah aku pergi, tiba-tiba angin membawanya ke negeri Cina. Dan aku telah mencabut nyawanya hari itu di Cina.”
Komentar Saya: Sungguh, kisah ini benar-benar memberikan pelajaran pada kita bahwa tidak ada yang dapat lolos dari jeratan maut. Apabila waktu seseorang telah habis, maka pasti maut akan mendatangi orang tersebut dimanapun dia berada, bahkan jika dia berlindung dibalik benteng yang paling kokoh sekalipun. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari kisah ini, dan senantiasa bersiap-siap untuk menghadapi kematian yang bisa datang kapan saja dan dimana saja



Kisah Malaikat Izrail yang Menangis dan Tertawa Dan Terkejut Saat Mencabut Nyawa
Kematian merupakan rahasia ilahi dan tidak ada satu pun manusia yang dapat mengetahuinya. Tidak dapat dipastikan tibanya kapan, penyebabnya pun terkadang adalah sesuatu yang tidak terduga sebelumnya. Bahkan ada orang yang awalnya sehat, semenit kemudian bisa meninggal jika sudah ajalnya.
Dalam kitab Tadzkirah karangan imam Qurthubi dijelaskan, rahasia Allah SWT terhadap ajal ini telah membuat Malaikat Izrail menangis dan tertawa saat akan mencabut nyawa. Ia menyaksikan bagaimana manusia dengan percaya diri akan menyambut hari esok, tanpa mengetahui bahwa esok adalah hari kematiannya.
Kisah ini dijelaskan dalam kitab Tadzkirah karangan imam Qurthubi. Ia merupakan ahli tafsir terkemuka di kalangan Ahlussunnah.
ALLAH swt. bertanya kepada malaikat maut: “Apakah kamu pernah menangis ketika kamu mencabut nyawa anak cucu Adam?”
Maka Malaikat pun menjawab: “Aku pernah tertawa, pernah juga menangis, dan pernah juga terkejut dan kaget.”
“Apa yang membuatmu tertawa?”
“Ketika aku bersiap-siap untuk mencabut nyawa seseorang, aku melihatnya berkata kepada pembuat sepatu, ‘Buatlah sepatu sebaik mungkin supaya bisa dipakai selama setahun’,”.
“Aku tertawa karena belum sempat orang tersebut memakai sepatu dia sudah kucabut nyawanya.”
Allah swt. lalu bertanya: “Apa yang membuatmu menangis?”
Maka malaikat menjawab: “Aku menangis ketika hendak mencabut nyawa seorang wanita hamil di tengah padang pasir yang tandus, dan hendak melahirkan. Maka aku menunggunya sampai bayinya lahir di gurun tersebut. Lantas kucabut nyawa wanita itu sambil menangis karena mendengar tangisan bayi tersebut karena tidak ada seorang pun yang mengetahui hal itu.”
“Lalu apa yang membuatmu terkejut dan kaget?”
Malaikat menjawab: “Aku terkejut dan kaget ketika hendak mencabut nyawa salah seorang ulama Engkau. Aku melihat cahaya terang benderang keluar dari kamarnya, setiap kali Aku mendekatinya cahaya itu semakin menyilaukanku seolah ingin mengusirku, lalu kucabut nyawanya disertai cahaya tersebut.”
Allah swt bertanya lagi: “Apakah kamu tahu siapa lelaki itu?
“Tidak tahu, ya Allah.”
“Sesungguhnya lelaki itu adalah bayi dari ibu yang kau cabut nyawanya di gurun pasir gersang itu, Akulah yang menjaganya dan tidak membiarkannya.”
Komentar Saya: sungguh cerita yang sangat berkesan, saat di mana malaikat yang tidak memiliki nafsu menangis, tertawa dan terkejut karena rencana Allah SWT.



Kisah Nyata Malaikat JIBRIL Memeluk RASULLULLAH 3 Kali Yang Membuat Kita Menangis
Begitu mulianya Rasulullah,selama hidup serta matinya yaitu keberkahan.Sosoknya memesona,akhlaknya mulia.Dialah manusia yang dipuji oleh sesama makhluk serta Khaliqnya.Dialah pribadi yang disanjung di bumi serta langit.Namanya bakal harum dalam kebaikan,selalu dimaksud berkali-kali dalam satu hari,di selama saat,oleh milyaran manusia serta malaikat yang jumlahnya tidak terkira.
Kemuliaan serta keberkahannya dimulai mulai sejak kecil.Saat anak-anak seusianya lihat permainan serta pertunjukan musik yang melenakkan di kalangan golongan Quraisy, Muhammad bin Abdullah kecil tertidur. Lalu,waktu terbangun,acara musik serta kesia-siaan itu sudah usai.Waktu ada rekannya yang mengajak pada saat lain, dengan polos ia berucap, “Aku tak di ciptakan karenanya. ”
Masuk dewasa, kebijaksanaan serta kebersihan hatinya makin bertambah.Ia bimbang dengan kekafiran,kebodohan serta kemaksiatan kaumnya.Jadi,ia sering merenung,menyendiri berbarengan Tuhannya.Ia pilih Gua sebagai tempat yang tinggi nan hening,untuk berdua bersama. Rabbnya.
pada malam itu,waktu ia sudah menikah dengan Khadijah yang mulia,ia didatangi Duta Langit.Jibril namanya.Duhai mulianya,seorang manusia didatangi oleh malaikat.Makhluk yang terbuat dari tanah itu,disambangi makhluk Allah Ta’ala yang terbuat dari sinar.
Duta langit yang merupakan imam beberapa malaikat tidaklah datang dengan sia-sia.Ada misi agung yang dibawanya.Terlebih,dia tidaklah turun kecuali lantaran terima perintah Zat yang sudah menciptanya.Malam itu,tercatatlah satu momen agung yang bakal selalu memesona dalam perbincangan sejarah serta peradaban.Malam itu,Nabi Muhammad yang manusia umum itu,dipeluk oleh Malaikat Jibril sebanyak tiga kali.
“Bacalah, ” kata Jibril.
Nabi menjawab,“Sungguh,”ucapnya terbata,“aku tak dapat membaca. ”
Lalu,lanjutnya,Jibril mengambil serta memelukku sampai saya kelelahan.Tidak lama,Jibril melepaskan pelukkannya.
“Bacalah, ” Jibril masih memberi instruksi yang sama.
Jadi Rasul yang buta huruf itu menjawab sama,“Sungguh,”ujarnya gugup,“aku tidak kuasa membaca. ”
Lalu,sabda Rasul meneruskan,Jibril mengambil serta memelukku untuk yang ke-2 kali.Lalu melepaskanku.
Paling akhir,Jibril masih menyampaikan kalimat sama,“Bacalah,” ujarnya tegas.
Serta,sosok mulia yang memanglah tidak pintar baca catat itu menjawab sama,“Sungguh, ” hentinya sesaat,“aku tidak bisa baca. ”
Karena itu,tuturnya menjelaskan,Jibril mengambil serta memelukku untuk ketiga kalinya.
Lalu Jibril membacakan surah al-‘Alaq ayat 1-5 sebagai wahyu pertama yang di turunkan di Gua Hira’.

Tersebut pelukan Jibril pada Muhmmad Saw.Pelukan imam malaikat pada imam manusia. Pelukan berjuta arti serta mustahil ditafsirkan dengan kata oleh sastrawan mana juga.Lepas diberi wahyu seraya dipeluk tiga kali malam itu,perjuangan Nabi Muhammad Saw sebagai nabi paling akhir akan selekasnya diawali.

1 komentar: