Nama: Indah Permatasari
Kelas: X MIA 2
Kisah Malaikat 'Izrail Masuk Ke Rumah Nabi
Sulaiman
Ada sebuah kisah bahwasanya malaikat maut
(malaikat 'Izrail) pernah menampakkan dirinya dengan menyamar menjadi seorang
manusia. Diriwayatkan bahwa pada suatu hari malaikat maut (malaikat 'Izrail)
datang ke rumah Nabi Sulaiman. Kebetulan saat itu ada seorang pemuda yang
sedang bercakap-cakap dengan Nabi Sulaiman di rumahnya. Begitu masuk ke dalam
rumah tersebut, tiba-tiba pandangan malaikat maut (malaikat 'Izrail) menatap
tajam pada seorang pemuda yang berada di sebelah beliau. Merasa dipandangi
dengan tatapan tajam seperti itu, maka hati pemuda itu pun menjadi
berdebar-debar dan merasa ketakutan. Pemuda itu merasa sangat tidak nyaman
dengan kehadiran sang malaikat maut. Saat itu dia merasakan tubuh dan hatinya
dipenuhi rasa takut.
Setelah beberapa lama, malaikat maut
(malaikat 'Izrail) pun pergi meninggalkan Nabi Sulaiman dan pemuda tersebut.
Pada saat malaikat maut telah pergi, pemuda ini bertanya kepada Nabi Sulaiman,
“Ya Nabi Sulaiman alaihissalam, siapakah orang tadi?” Nabi Sulaiman menjawab,
“Itu adalah malaikat maut yang sedang menyamar menjadi manusia.” Pemuda
tersebut berkata, “Sungguh aku tidak nyaman dengan pandangannya yang
terus-menerus menatapku. Aku menjadi takut jangan-jangan dia ingin mencabut
nyawaku. Ya Nabi Sulaiman, sebagai seorang nabi yang diberi kekuatan oleh Allah
untuk menguasai angin, bisakah kau menyuruh angin untuk menerbangkanku ke
negeri Cina? Semoga dia tidak bisa mengejarku ke negeri Cina.” Nabi Sulaiman
berkata, “Apabila memang sudah waktumu untuk meninggal, bukankah kau tidak bisa
lolos dari kematian?” “Ya, tetapi aku ingin mencobanya. Wahai nabi Sulaiman,
aku mohon kepada engkau agar menyuruh angin untuk membawaku ke negeri Cina”,
katanya.
Setelah memohon kepada nabi Sulaiman,
akhirnya beliau bersedia untuk mengabulkan permohonan pemuda tadi. Dengan
mukjizat dari Allah yang diberikan kepada Nabi Sulaiman sehingga bisa
memerintahkan angin, maka disuruhnya angin untuk membawa pemuda tersebut sesuai
dengan keinginannya, yaitu ke negeri Cina. Akhirnya sampailah pemuda itu ke
negeri Cina.
Tidak beberapa lama setelahnya, malaikat
maut datang lagi kepada Nabi Sulaiman. Pada saat itu Nabi Sulaiman bertanya
perihal mengapa malaikat maut memandangi pemuda itu dengan pandangan yang
tajam. Maka malaikat maut menjawab, “Sesungguhnya aku diperintahkan oleh Allah
untuk mencabut nyawa pemuda itu pada saat yang telah ditentukan (hari itu) di
negeri Cina. Aku memandanginya karena keheranan, mengapa Allah menyuruhku untuk
mencabut nyawanya di negeri Cina sementara aku melihatnya sedang berada di
dekatmu?” Maka malaikat maut melanjutkan, “Ternyata pahamlah aku, karena tidak
lama setelah aku pergi, tiba-tiba angin membawanya ke negeri Cina. Dan aku
telah mencabut nyawanya hari itu di Cina.”
Komentar Saya: Sungguh, kisah ini
benar-benar memberikan pelajaran pada kita bahwa tidak ada yang dapat lolos
dari jeratan maut. Apabila waktu seseorang telah habis, maka pasti maut akan
mendatangi orang tersebut dimanapun dia berada, bahkan jika dia berlindung
dibalik benteng yang paling kokoh sekalipun. Semoga kita semua dapat mengambil
hikmah dari kisah ini, dan senantiasa bersiap-siap untuk menghadapi kematian
yang bisa datang kapan saja dan dimana saja
Kisah Malaikat Izrail yang Menangis dan Tertawa Dan Terkejut Saat
Mencabut Nyawa
Kematian merupakan rahasia ilahi dan tidak ada
satu pun manusia yang dapat mengetahuinya. Tidak dapat dipastikan tibanya
kapan, penyebabnya pun terkadang adalah sesuatu yang tidak terduga sebelumnya.
Bahkan ada orang yang awalnya sehat, semenit kemudian bisa meninggal jika sudah
ajalnya.
Dalam kitab Tadzkirah karangan imam Qurthubi
dijelaskan, rahasia Allah SWT terhadap ajal ini telah membuat Malaikat Izrail
menangis dan tertawa saat akan mencabut nyawa. Ia menyaksikan bagaimana manusia
dengan percaya diri akan menyambut hari esok, tanpa mengetahui bahwa esok
adalah hari kematiannya.
Kisah ini dijelaskan dalam kitab Tadzkirah
karangan imam Qurthubi. Ia merupakan ahli tafsir terkemuka di kalangan
Ahlussunnah.
ALLAH swt. bertanya kepada malaikat maut: “Apakah
kamu pernah menangis ketika kamu mencabut nyawa anak cucu Adam?”
Maka Malaikat pun menjawab: “Aku pernah tertawa,
pernah juga menangis, dan pernah juga terkejut dan kaget.”
“Apa yang membuatmu tertawa?”
“Ketika aku bersiap-siap untuk mencabut nyawa
seseorang, aku melihatnya berkata kepada pembuat sepatu, ‘Buatlah sepatu sebaik
mungkin supaya bisa dipakai selama setahun’,”.
“Aku tertawa karena belum sempat orang tersebut
memakai sepatu dia sudah kucabut nyawanya.”
Allah swt. lalu bertanya: “Apa yang membuatmu
menangis?”
Maka malaikat menjawab: “Aku menangis ketika
hendak mencabut nyawa seorang wanita hamil di tengah padang pasir yang tandus,
dan hendak melahirkan. Maka aku menunggunya sampai bayinya lahir di gurun
tersebut. Lantas kucabut nyawa wanita itu sambil menangis karena mendengar
tangisan bayi tersebut karena tidak ada seorang pun yang mengetahui hal itu.”
“Lalu apa yang membuatmu terkejut dan kaget?”
Malaikat menjawab: “Aku terkejut dan kaget ketika
hendak mencabut nyawa salah seorang ulama Engkau. Aku melihat cahaya terang
benderang keluar dari kamarnya, setiap kali Aku mendekatinya cahaya itu semakin
menyilaukanku seolah ingin mengusirku, lalu kucabut nyawanya disertai cahaya
tersebut.”
Allah swt bertanya lagi: “Apakah kamu tahu siapa
lelaki itu?
“Tidak tahu, ya Allah.”
“Sesungguhnya lelaki itu adalah bayi dari ibu
yang kau cabut nyawanya di gurun pasir gersang itu, Akulah yang menjaganya dan
tidak membiarkannya.”
Komentar
Saya: sungguh cerita yang sangat berkesan, saat di mana malaikat yang
tidak memiliki nafsu menangis, tertawa dan terkejut karena rencana Allah SWT.
Kisah Nyata Malaikat JIBRIL Memeluk RASULLULLAH 3 Kali Yang Membuat
Kita Menangis
Begitu mulianya Rasulullah,selama hidup serta
matinya yaitu keberkahan.Sosoknya memesona,akhlaknya mulia.Dialah manusia yang
dipuji oleh sesama makhluk serta Khaliqnya.Dialah pribadi yang disanjung di
bumi serta langit.Namanya bakal harum dalam kebaikan,selalu dimaksud
berkali-kali dalam satu hari,di selama saat,oleh milyaran manusia serta
malaikat yang jumlahnya tidak terkira.
Kemuliaan serta keberkahannya dimulai mulai sejak
kecil.Saat anak-anak seusianya lihat permainan serta pertunjukan musik yang
melenakkan di kalangan golongan Quraisy, Muhammad bin Abdullah kecil tertidur.
Lalu,waktu terbangun,acara musik serta kesia-siaan itu sudah usai.Waktu ada
rekannya yang mengajak pada saat lain, dengan polos ia berucap, “Aku tak di
ciptakan karenanya. ”
Masuk dewasa, kebijaksanaan serta kebersihan
hatinya makin bertambah.Ia bimbang dengan kekafiran,kebodohan serta kemaksiatan
kaumnya.Jadi,ia sering merenung,menyendiri berbarengan Tuhannya.Ia pilih Gua
sebagai tempat yang tinggi nan hening,untuk berdua bersama. Rabbnya.
pada malam itu,waktu ia sudah menikah dengan
Khadijah yang mulia,ia didatangi Duta Langit.Jibril namanya.Duhai
mulianya,seorang manusia didatangi oleh malaikat.Makhluk yang terbuat dari
tanah itu,disambangi makhluk Allah Ta’ala yang terbuat dari sinar.
Duta langit yang merupakan imam beberapa malaikat
tidaklah datang dengan sia-sia.Ada misi agung yang dibawanya.Terlebih,dia
tidaklah turun kecuali lantaran terima perintah Zat yang sudah
menciptanya.Malam itu,tercatatlah satu momen agung yang bakal selalu memesona
dalam perbincangan sejarah serta peradaban.Malam itu,Nabi Muhammad yang manusia
umum itu,dipeluk oleh Malaikat Jibril sebanyak tiga kali.
“Bacalah, ” kata Jibril.
Nabi menjawab,“Sungguh,”ucapnya terbata,“aku tak
dapat membaca. ”
Lalu,lanjutnya,Jibril mengambil serta memelukku sampai
saya kelelahan.Tidak lama,Jibril melepaskan pelukkannya.
“Bacalah, ” Jibril masih memberi instruksi yang
sama.
Jadi Rasul yang buta huruf itu menjawab
sama,“Sungguh,”ujarnya gugup,“aku tidak kuasa membaca. ”
Lalu,sabda Rasul meneruskan,Jibril mengambil
serta memelukku untuk yang ke-2 kali.Lalu melepaskanku.
Paling akhir,Jibril masih menyampaikan kalimat
sama,“Bacalah,” ujarnya tegas.
Serta,sosok mulia yang memanglah tidak pintar
baca catat itu menjawab sama,“Sungguh, ” hentinya sesaat,“aku tidak bisa baca.
”
Karena itu,tuturnya menjelaskan,Jibril mengambil
serta memelukku untuk ketiga kalinya.
Lalu Jibril membacakan surah al-‘Alaq ayat 1-5
sebagai wahyu pertama yang di turunkan di Gua Hira’.
Tersebut pelukan Jibril pada Muhmmad Saw.Pelukan
imam malaikat pada imam manusia. Pelukan berjuta arti serta mustahil
ditafsirkan dengan kata oleh sastrawan mana juga.Lepas diberi wahyu seraya
dipeluk tiga kali malam itu,perjuangan Nabi Muhammad Saw sebagai nabi paling
akhir akan selekasnya diawali.
OMJ
BalasHapus